BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan
manusia baik secara pribadi maupun organisasi praktek kerja rutin / kebiasaan yang berulang dan dilakukan
terus-menerus setiap hari akan
menjadi pengalaman yang mengenakkan bahkan menjadi budaya yang sulit untuk
dirubah. Keadaan seperti ini membuat pribadi maupun organisasi akan menjadi
statis. Dalam kondisi semacam itu ide perubahan dipandang sebagai suatu ancaman
yang akan mengganggu kenyamanan organisasi. Bahkan pribadi yang menyampaikan
ide perubahan dipandang sebagai pribadi aneh yang akan menentang tatanan yang
sudah ada, neko-neko bahkan mungkin bisa dikatakan sebagai orang gila yang
tidak rasional cara berpikirnya. Sering ada celetuk “sudah aman, tentram dan nyaman mengapa
harus berubah?” dari orang yang tidak mau berubah dengan kenyamanan yang ada.
Itulah tantangan berat yang harus dihadapi oleh seorang pemimpin perubahan
apabila ingin dinamis dalam organisasinya.Sebab apabila kenyamanan ini
dinikmati begitu saja maka perkembangan kinerja organisasi akan mengalami
keterlambatan bahkan keterpurukan.
Padahal berubah
sebenarnya adalah suatu hal yang pasti bagi manusia. Perubahan positif adalah
yang bergerak maju, menyesuaikan kondisi internal maupun eksternal sehingga
bisa mengikuti dan tidak tergerus oleh perubahan jaman.
Perubahan seperti ini
membutuhkan perencanaan yang baik. Tidak bisa berjalan begitu saja ibarat air
mengalir dari hulu ke hilir. Permasalahannya, tidak semua orang ingin mengubah
pola pikir dan kebiasaan mereka. Memaksakan kebiasaan baru juga bukan
pendekatan yang selalu disarankan. Banyak organisasi yang memaksa karyawannya
mengubah kebiasaan lama dan gagal dalam implementasinya. Banyak penyebabnya,
bisa karena kebijakan perubahan yang tidak tepat, perubahan yang menentang arus
jaman, perkembangan lingkungan dan lain-lain, tetapi yang selalu muncul adalah
karena individu sudah terlalu nyaman dengan keadaan saat ini.
Perubahan
dalam organisasi tidak bisa dilakukan secara mudah, karena lebih sulit untuk
merubah sebuah organisasi yang eksis daripada menciptakan sistem kinerja baru
di dalam organisasi baru. Jika organisasi akan berubah, orang harus melepaskan
nilai-nilai lama, asumsi, dan perilaku sebelum mereka belajar yang baru. Ada
hal-hal penting yang harus dipertimbangkan, agar proses perubahan
tersebut berjalan sesuai rencana. Setiap individu dituntut kemampuannya untuk
menerjemahkan perubahan dalam lingkungan eksternal maupun lingkungan internal
organisasi. Budaya organisasi merupakan sistem makna bersama terhadap
nilai-nilai primer yang dianut bersama dan dihargai organisasi, yang berfungsi
menciptakan pembedaan yang jelas antara satu
organisasi dengan organisasi lainnya, menciptakan
rasa identitas bagi para anggota
organisasi, mempermudah timbulnya komitmen bersama terhadap organisasi,
meningkatkan kemantapan sistem sosial, serta menciptakan mekanisme pembuat
makna dan kendali yang memandu membentuk sikap dan perilaku para anggota
organisasi.
Dalam
upaya melakukan perubahan menuju kondisi yang ideal, beberapa hal yeng perlu
dilakukan antara lain adalah pengenalan terhadap masalah dan kekurangan yang
sedang terjadi / menjadi beban bagi organisasi tersebut. Dengan mengenali
masalah, kemudian dapat dilakukan beberapa alternatif tindakan perubahan yang
diharapkan bisa menjadi solusi untuk memecahkan masalah tersebut menuju kondisi
yang lebih baik.
Perencanaan
yang baik akan menghasilkan perubahan yang baik. Itulah keberhasilan yang
diharapkan dari perubahan yang akan dilaksanakan.
Pada
Kantor Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan dengan
Visi
“Terwujudnya masyarakat Kecamatan Talun yang sejahtera lahir dan batin dengan
meningkatnya pelayanan pada masyarakat secara tepat, cepat dan akurat”
Misi
1.Meningktakan keterpaduan pelaksanaan program pemerintah dan pembangunan
melalui perumusan kebijakan dan penyusunan pedoman pelaksanaan.
2. Memperlancar
arus informasi komunikasi dan administrasi secara terpadu guna mendukung
pengambilan keputusan yang akurat.
3.
Memberdayakan aset Pemerintah Daerah secara optimal.
4.
Memberdayakan kualitas sumber daya manusia secara optimal.
5.
Meningkatkan mutu pelayanan publik.
6.
Meningkatkan potensi ekonomi lokal.
Dan kasi kesra sebagai bagian dari
fungsi keseluruhan organisasi Kantor Kecamatan yang mempunyai Tugas Pokok dan
Fungsi ( Peraturan Bupati Pekalongan no 52 Tahun 2011) sebagai berikut :
1.
Seksi Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada camat melalui sekretaris
2. Kepala Seksi
Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas melaksanaan pembinaan dan penyelenggaraan
pelayanan bantuan sosial, organisasi kemasyarakatan, kepemudaan, keagamaan,
pendidikan, keluarga berencana, dan kesehatan masyarakat serta pelayanan
terhadap korban bencana.
3. Uraian tugas sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) adalah sebagai berikut:
a. Mengonsep
rencana program kerja dan kegiatan Seksi Kesejahteraan Rakyat dengan
mempelajari dan mengolah bahan sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
b. Mempelajari
dan menjabarkan petunjuk, disposisi atasan, guna menunjang kelancaran
pelaksanaan tugas.
c.
Mempelajari, menelaah
peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknis bidang tugas Seksi Kesejahteraan Rakyat supaya tugas dilaksanaakan
sesuai ketentuan.
d. Melaksanakan
koordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan tugas Seksi Kesejahteraan
Rakyat untuk kelancaran pelaksanaan tugas.
e. Melaksanakan
koordinasi dengan instansi terkait berkaitan dengan bidang tugas Seksi
Kesjahteraan Rakyat dengan memberi petunjuk dan membimbing agar tugas
dilaksanakan sesuai ketentuan secara efektif dan efisien.
f.
Menyusun bahan
perumusan kebijakan pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan urusan Kesejahteraan
Rakyat dengan koordinasi, mempelajari dan mengolah data sebagai bahan
pengambilan kebijakan Camat.
g. Memfasilitasi
kegiatan dan pemberian bantuan sosial dengan koordinasi agar bantuan tepat
sasaran.
h. Melaksanakan
pembinaan organisasi kemasyarakatan dengan memberikan bimbingan, motivasi, dan
koordinasi untuk meningkatkan kualitas organisasi kemasyarakatan.
i.
Melaksanakan
pembinaan organisasi pemuda dan olah raga dengan memberikan bimbingan,
motivasi, dan koordinasi untuk meningkatkan kualitas generasi muda.
j.
Memfasilitasi
kegiatan keagamaan dengan koordinasi untuk meningkatkan kelancaran kegiatan
keagamaan.
k.
Memfasilitasi
kegiatan pendidikan di desa dan/atau kelurahan dengan memberikan bimbingan,
motivasi, dan koordinasi untuk meningkatkan pendidikan masyarakat.
l.
Melaksanakan
pembinaan perpustakaan desa dan/atau kelurahan dengan koordinasi, membimbing,
dan motivasi untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan masyarakat.
m. Memfasilitasi
kegiatan keluarga berencana di desa dan/atau kelurahan dengan memberikan
bimbingan, motivasi, fasilitasi, dan koordinasi untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam melaksanakan program keluarga berencana.
n. Memfasilitasi
kegiatan kesehatan di desa dan/atau kelurahan dengan memberikan bimbingan,
motivasi, fasilitasi, dan koordinasi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
o. Memfasilitasi
kegiatan pembinaan narkoba dan kenakalan remaja dengan mempelajari dan mengolah
data serta koordinasi untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba dan
kenakalan remaja di masyarakat.
p. Memfasilitasi
kegiatan pembinaan penyandang cacat da penyandang masalah sosial dengan
mempelajari dan mengolah data, koordinasi, dan motivasi untuk meningkatkan
kesejahteraan.
q. Memfasilitasi
kegiatan kewanitaan dengan koordinasi untuk meningkatkan kelancaran kegiatan
kewanitaan.
r.
Mengonsep usulan
proyek pembangunan dan rehabilitasbyang sifatnya mendesak akibat bencana dengan
mempelajari, mengolah bahan , dan tinjauan lapangan untuk penyediaan fasilitas
umum dan fasilitas sosial bagi masyarakat terkena dampak bencana.
s.
Memfasilitasi
kegiatan bantuan program penanggulangan kemiskinan dari pusat dengan
koordinasi, pembinaan, kunjungan lokasi, dan pengawasan untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kegiatan.
t.
Melaksanakan
pembinaan dan penilaian daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan (DP3) kepada
bawahan sesuai ketentuan untuk meningkatkan prestasi kerja.
u. Memberikan
saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis.
v.
Melaporkan
pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara tertulis maupun lisan.
w. Melaksanakan
tugas lain yang diberikan atasan sehubungan dengan bidang tugas pekerjaan.
Kantor
Kecamatan sebagai fungsi pelayanan masyarakat untuk bidang-bidang tertentu
antara lain : pengurusan KTP, Pengurusan Jamkesmas, Pengurusan Pengantar SKCK,
Pengurusan Pengantar Pendaftaran Pernikahan, Pengurusan ijin penyelenggaraan
hiburan dan lain-lain. Dalam pelaksanaanya banyak hal krusial yang perlu di
atasi. Hal krusial tersebut antara lain :
1.
Banyaknya
masyarakat yang antri menunggu pelayanan sambil mengobrol dan lalu lalang. Hal
ini akan mengakibatkan :
-
Banyak
masyarakat yang menyia-nyiakan waktu menunggu tanpa melakukan hal yang lebih
bermanfaat.
-
Terganggunya
staf pelayanan maupun staf lain dalam pekerjaanya
-
Terjadinya
kegaduhan di ruang tunggu pelayanan umum
2.
Minimnya sarana pelayanan ( Komputer dan Printer yang
terbatas)
3.
Ruang
tunggu pelayanan umum menyatu dengan
staf pelayanan yang sempit
-
Kurang
menghargainya masyarakat pada staf pelayanan umum
-
Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk menunggu pelayanan secara tertib
4. Minimnya jumlah staf layanan umum / tidak
berimbangnya jumlah staf dengan jumlah
masyarakat yang harus dilayani
Untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak sesuai di atas perlu dilakukan perubahan
Pada
proyek perubahan ini metode analisis
yang akan digunakan adalah leavitt’s model, yang mana model ini
memberikan pendekatan baru untuk melihat organisasi, dan dalam setiap
organisasi terdiri dari empat elemen interaktif yang saling berkaitan yaitu people (SDM), Task (Tugas), structure
(struktur), dan Technology (Teknologi).
Diagram
model leavitt’s dapat disajikan sebagai berikut:
Task
|
Technology
|
Structure
|
People
|
Leavitt menekankan
perubahan apapun di salah satu elemen organisasi tersebut akan memiliki dampak
langsung terhadap elemen yang lain, sehingga elemen yang lain juga harus
berubah menyesuaikan perubahan yang ada.
Identifikasi permasalahan yang terjadi di
ruang tunggu pelayanan umum Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan berdasarkan
Leavitt’s Model adalah sebagai berikut:
Task
|
Keadaan pada ruang tunggu pelayanan umum
yang tidak tertib
|
Structure
|
Tidak
adanya batas antara staf pelayanan dengan masyarakat yang dilayani
mengakibatkan sering terjadinya komunikasi yang kurang baik (tidak mematuhi
antri, ngeyel dsb)
|
People
|
Kurangnya
kesadaran masyarakat untuk tertib pada ruang tunggu pelayanan umum dengan
melakukan kegiatan yang positif
|
Technology
|
Kurangnya sarana untuk masyarakat saat
menungggu pada ruang ruang pelayanan umum
|
Akhirnya diharapkan dengan perubahan yang
dilakukan maka dapat dicapaisuatu perubahan / pembenahan atas beberapa
permasalahan krusial di atas sehingga terwujud Perubahan pada prilaku
masyarakat dari kebiasaan yang kurang positif menjadi kegiatan membaca yang
bermanfaat
Oleh
karena itu pada ruang tunggu perlu
dirintis perpustakaan mini guna memberi
fasilitas pada masyarakat saat menunggu
pelayanan. Dengan kegiatan membaca disamping mengurangi kegaduhan dan lalu lalang masyarakat juga akan meningkatkan
pengetahuan masyarakat. Hal ini sesuai dengan misi nomor 4 yaitu Memberdayakan
kualitas sumber daya manusia secara optimal. Juga sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Kasi Kesejahteraan Rakyat Kecamatan poin l yaitu Melaksanakan pembinaan perpustakaan desa dan/atau kelurahan dengan
koordinasi, membimbing, dan motivasi untuk meningkatkan minat baca dan
pengetahuan masyarakat.
B. NAMA
GAGASAN PERUBAHAN
Dalam
upayameningkatkan minat baca masyarakat maka perlu diadakanyaperpustakaan mini
pada ruang tunggu pelayaan umum kantor Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi aktivitas masyarakat yang kurang bermanfaat
seperti ; lalu lalang, mengobrol dengan keras, gaduh, dsb. Aktivitas semacam
ini akan mengganggu kinerja staf pelayanan dan terkesan kurang tertib dan
terlihat tidak nyaman.
C. TUJUAN
Tujuan Jangka Pendek :
1. Tersedianya perpustakaan mini pada ruang
tunggu pelayanan umum kantor
Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan.
2.
Membuat sarana promosi perpustakaan mini pada ruang tunggu pelayanan umum kantor Kecamatan Talun Kabupaten
Pekalongan untuk meningkatkan minat baca masyarakat
Tujuan Jangka Menengah :
- Menciptakan
suasana tertib pada ruang tunggu pelayanan umum kantor Kecamatan Talun
Kabupaten Pekalongan
- Menambah
Koleksi buku pada perpustakaan mini
ruang tunggu pelayanan umum kantor Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan
Tujuan Jangka Panjang :
1. Berdirinya
ruang perpustakaan kantor Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan sebagai sarana
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
2. Terbentuknya
kebiasaan membaca ( budaya membaca ) pada masyarakat Kecamatan Talun khususnya
dan masyarakat Kabupaten Pekalongan pada umumnya
D. MANFAAT
a. Manfaat
Bagi Kasi Kesra
Sebagai kasi kesra Kecamatan Talun,
diharapkan mampu untuk mengimplementasikan
tupoksi yang ada menjadi kegiatan riil di masyarakat. Dengan
meningkatnya minat membaca masyarakat maka pengetahuan masyarakat akan bertambah
luas, pengaruh langsung dari kegiatan ini adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia
sehingga tugas kasi kesra untuk membina kegiatan pendidikan melalui
perpustakaan akan tercapai.
b.
Manfaat
bagi Organisasi :
Manfaat bagi Organisasi adalah terjadinya
situasi yang tertib pada ruang tunggu pelayanan umum kantor Kecamatan Talun
akan membuat suasana pelayanan menjadi nyaman. Pada akhirnya staf pelayanan
akan bekerja secara maksimal, endingnya tuntutan masyarakat untuk pelayanan
prima sebagai indikator utama keberhasilan organisasi dapat tercapai.
c.
Manfaaat
Bagi Pemerintah Kabupaten Pekalongan
Membantu
menyukseskan program Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam rangka meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas serta melaksanakan program pelayanan yang
berbasis pada kepentingan umum dengan target pelayanan yang cepat, tepat dan
akurat
d.
Manfaat
bagi Masyarakat :
Manfaat
bagi masyarakat adalah dengan adanya perpustakaan mini pada ruang tunggu
pelayanan umum Kantor Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan maka akan membuat
masyarakat lebih nyaman dalam menunggu antrian pelayanan dan dapat memanfaatkan
waktu untuk membaca agar dapat menambah pengetahuan bagi mereka.
E. RUANG
LINGKUP
Perubahan yang diharapkan
adalah peningkatan minat baca masyarakat melalui perpustakaan mini ruang
tunggu kantor Kecamatan Talun Kabupaten pekalongan sehingga kegiatan pelayanan
tidak terganggu oleh suasana yang kurang tertib, pada akhirnya optimalisasi
pelayanan dapat tercapai. Untuk mendukung hal tersebut
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi :
1.
Melakukan pengamatan / pemotretan ruang tunggu pelayanan umum kantorKecamatan
Talun
2.
Analisa hasil pengamatan untuk kegiatan lebih lanjut
3. Mengajak stakeholder untuk tindak lanjuti
hasil analisa kebutuhan
4. Menyediakan sarana prasaranan yang
dibutuhkan
5. Melakukan kegiatan perubahan pada obyek
sasaran ( masyarakat pada ruang tunggu pelayanan )
6. Memberdayakan staf pelayanan untuk mendukung
kegiatan perubahan yangdiharapkan
7. Evaluasi dan tindak
lanjut kegiatan
BABII
DESKRIPSIPROYEKPERUBAHAN
A. ROADMAP
/ MILESTONE PROYEK PERUBAHAN
Tahap
Utama
|
Waktu
|
I. Jangka Pendek
1. Terlaksananya rapat pelaksanaan proyek perubahan dan
terbentuknya tim kerja
2. Tersosialisasikanya sodaqoh buku untuk perpustakaan
mini ruang tunggu pelayanan umum kantor Kecamatan Talun
3. Terlaksananya rapat
teknis tim kerja
4. Terkumpulnya sumbangan buku dari para donatur
5. Tertatanya perpustakaan mini ruang tunggu pelayanan
umum
6. Tersedianya sarana promosi perpustakaan untuk
meningkatkan minat baca masyarakat
7. Rapat Monitoring dan
Evaluasi
II. Jangka Menengah
1. Terciptanya suasana tertib pada ruang tunggu pelayanan
umum
2. Terlaksananya penambahan koleksi buku perpustakaan mini
ruang tunggu pelayanan umum
III. Jangka Panjang
|
29
Oktober 2014
3 Nopember 2014
7 Nop 2014
20 Okt - 5 Des 2014
1 -10 Des 2014
5
– 11 Des 2014
12 Desember 2014
Januari-Juni 2015
Januari-Juni 2015
Juli 2015-Desember 2016
Juli 2015-Desember 2016
|
B. STAKEHODER
PROYEKPERUBAHAN
Internal :
1.
Camat
2.
Sekretaris Kecamatan
3.
Kasi Tata Pemerintahan
4.
Kasi Pemberdayaan Masyarakat
5.
Kasi Trantib
6.
Kasi Kesra
7.
Kasubag Kecamatan
8.
Staf Kecamatan
Potensi pendukung keberhasilan yang ada dalam
stakeholder internal :
-Dukungan yang penuh dari Camat
Talun selaku mentor dan juga dari sekcam, para kasi, Kasubag dan juga staf
-Tim teknis yang solid / kompak dalam mengelola proyek
perubahan;
Risiko / kendala yang ada dalam stakeholder internal :
- Padatnya kegiatan akhir
tahun untuk sekcam, para kasi dan kasubag
-Sulitnya koordinasi karena kesibukkan tim teknis;
-Pelaksanaan yang tidak sesuai jadwal
Eksternal
Pemerintah
1.UPT Dindikbud
2. Kepala Sekolah SD/SMP/SMA/SMK
Eksternal Non Pemerintah
1.
Komite Sekolah
2.
Donatur
3. Masyarakat
Potensi pendukung keberhasilan yang ada dalam
stakeholder eksternal :
- Dukungan
positif dari pihak eksternal;
- Adanya
masukan pendapat dan pemikiran dari pihak luar;
- Ikut
terlibat dalam memberikan sosialisasi ke para donatur
Risiko / kendala yang ada dalam stakeholder eksternal
:
- Tidak semua
pihak mendukung pelaksanaan proyek
- Kesibukan
para donatur eksternal menuntut tim kerja untuk jemput bola
Ilustrasi 1. Net Map Stakeholder
Staf Kecamatan
|
Kasubag Kecamatan
|
Kasi Tramtib
|
Kasi PM PMTapem
|
Kasi Tapem Tapem TTapem
|
Camat Talun
|
Ka UPT Dindikbud
|
Kepala Sekolah
|
Donatur
|
Komite Sekolah
|
Masyarakat
|
Sekcam Talun
|
Project Leader/
Kasi Kesmas
|
Keterangan
:
|
Kasi Kesmas
|
= project leader/pemimpin
proyek
|
= stakeholder internal
|
= stakeholder eksternal
ANALISA STAKEHOLDER
|
|
|
|
PROMOTERS
· Camat
· Sekretaris Kecamatan
· Kasi PM
· Kasubag Kecamatan
· Ka UPT Dindikbud
· Kepala Sekolah
|
DEFENDER
· Staf Kecamatan
· Masyarakat
|
APATHETICS
· Komite Sekolah
|
LATENS
· Kasi Tapem
· Kasi Trantib
· Donatur
|
STRATEGI
MEMPENGARUHI STAKEHOLDER
Dengan memperhatikankelompok stakeholder di atas, strategi untuk mempengaruhinya sebagai
berikut :
a.
Terhadap kelompok
PROMOTORS yaitu kelompok yang memiliki kepentingan terhadap program dan juga kekuatan
untuk membantu membuatnya berhasil atau sebaliknya
Strategi yang dipersiapkan
- Komunikasi
dengan cara memberikan informasi untuk menyakinkan bahwa kegiatan yang
diusulkan sangat diperlukan dan berguna .
- Hal-
hal yang dikomunikasikan antara lain dengan menyampaikan maksud, tujuaan ,
manfaat, output yang dihasilkan serta impact dari proyek perubahan.
- Menyampaikan
dukungan – dukungan yang diperlukan untuk suksesnya pelaksanaan proyek
perubahan seperti : perlunya dukungan anggaran dan motivasikepada tim.
b.
Terhadap kelompok
DEFENDERS yaitu kelompok yang memiliki kepentingan pribadi dan dapatmenyuarakan
dukungan dalam komunitas , tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi program,
Strategi yang dipersiapkan
- Komunikasi
dengan memberikan motivasi bahwa kegiatan proyek perubahan ini harus
dilaksanakan karena berkaitan dengan tugas pokok dan merupakan kesempatan untuk menunjukan kepada pihak lain
bahwa kita mampu untuk mengemban amanah.
- Menjaga
semangat , motivasi dan memberikan apresiasi dan mengingatkan secara terus
menerus pencapaian upaya agar proyek dapat terselesaikan.
- Mengajak
diskusi dalam pembuatan perencanaan dan evaluasi permasalahan
- Melibatkan
mereka dalam pengambilan keputusan.
c.
Terhadap kelompok
LATENS , yaitu kelompok yang tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat
dalam program, tetapi memiliki kekuatan besaruntuk mempengaruhi program jika
mereka menjadi tertarik.
Strategi yang dipersiapkan
- Membangun
komunikasi dengan memberikan informasi mengenai maksud, tujuan , manfaat ,
output yang dihasilkan
- Memperlakukan
mereka dengan baik
d.
Terhadap kelompok
APATHETICS kelompok yang tidak memiliki kepentingan maupun kekuatan , bahwa
tidak mengetahui adanya program
Strategi yang dipersiapkan
Memberikan
informasi seperlunya dan menjaga agar tidak menjadi penghambat dari kegiatan
proyek perubahan ini.
BAB III
PELAKSANAAN PROYEK PERUBAHAN
A. HASIL CAPAIAN PROYEK
PERUBAHAN
Hasil
capaian proyek perubahan dalam milestone jangka pendek yaitu pelaksanaan
kegiatan selama dua bulan lebih
mulai tanggal 20
Oktober 2014 sampai dengan 12Desember
2014. Dalam pelaksanaan kegiatan proyek perubahan terdapat beberapa kegiatan
yang tidak sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan, yaitu mendahului
jadwal maupun terlambat pelaksanaannya, namun tetap diupayakan untuk
diselesaikan.
Dalam
pelaksanaan kegiatan proyek perubahan terdapat pula penambahan kegiatan yang
semula direncanakan di jangka menengah tetapi dalam jangka pendek ini telah
dilaksanakan, hal ini dikarenakan telah siapnya beberapa hal dan mendesak untuk
dilakukan. Terdapat juga kegiatan baru yang dilaksanakan pada jangka pendek,
kegiatan ini merupakan arahan dari CamatTalun
selaku mentor untuk dilaksanakan mengingat pentingnya acara tersebut
dan dipandang mendukung proyek perubahan.
Hasil
capaian pelaksanaan kegiatan proyek perubahan tersebut diuraikan dalam tahapan
kegiatan, meliputi :
1. Kegiatan yang dilaksanaan merupakan tahapan
pelaksanaan kegiatan
2. Tujuan pelaksanaan kegiatan
3. Tempat pelaksanaan kegiatan
4. Waktu pelaksanaan terdiri dari waktu rencana
pelaksanaan dan waktu realisasi pelaksanaan kegiatan
5. Stakeholder yang terlibat
6. Pelaksanaan kegiatan
7. Output yang dihasilkan.
Hasil
capaian pelaksanaan kegiatan proyek perubahan tersebut diuraikan dalam tabel
sebagai berikut :
TABEL 4
DAFTAR HASIL CAPAIAN
PROYEK PERUBAHAN
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
TEMPAT
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
STAKEHOLDER
|
PELAKSANAAN
|
OUTPUT
|
|
RENCANA
|
REALISASI
|
|||||||
1.
|
Rapat persiapan
pelaksanaan proyek perubahan
|
|||||||
|
Rapat persiapan pelaksanaan proyek perubahan
|
- Penjelasan proyek perubahan
- Pembahasan pembantukan tim efektif
- Pembahasan jadwal kegiatan
|
Aula Kantor Kecamatan Talun
|
Selasa 21
Okt. 2014
|
Rabu
29
Okt. 2014
|
- Camat
- Sekcam
- Para
Kasi Kec. Talun
- Para
Kasubag
Kec. Talun
- Seluruh
Staf Kec Talun
|
Rapat berjalan
lancar, dipaparkan rencana proper, pembentukan tim efektif dan disepakati
jadwal pelaksanaan kegiatan
|
- Surat Undangan
- Daftar Hadir
- Notulen Rapat
- Dokumentasi
- Pernyataan dukungan Stakeholder internal
|
2.
|
Pembentukan tim kerja/tim efektif
|
|||||||
a
|
Pembuatan draft SKtim kerja / tim efektif
|
- Tersusunnya draft tim kerja / tim efektif
|
Aula Kantor Kecamatan Talun
|
Rabu, 23 Okt. 2014
|
Rabu, 29
Okt. 2014
|
- Camat
- Sekcam
- Para
Kasi Kec. Talun
- Para
Kasubag
Kec. Talun
- Seluruh
Staf Kec Talun
|
Draft SK disusun
berdasar masukan rapat, beranggotakan kasubag
dan staf Adum / RT dan staf program
|
- Draft SK
|
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
TEMPAT
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
STAKEHOLDER
|
PELAKSANAAN
|
OUTPUT
|
|
RENCANA
|
REALISASI
|
|||||||
b
|
Penandatangan SK
|
- Terbentuknya tim kerja / tim efektif
untuk melaksanakan Proyek Perubahan
|
Ruang kerja Camat Talun
|
Rabu, 23
Okt. 2014
|
Rabu
29
Okt. 2014
|
- Camat
- Sekcam
- Para
Kasi Kec. Talun
- Para
Kasubag
Kec. Talun
- Seluruh
Staf Kec Talun
|
Draft SK mendapat
persetujuan Camat Talun dengan ditanda tangani SK Tim pada tanggal
29 Oktober 2014
|
- Surat Keputusan Tim Kerja / Tim efektif Proyek Perubahan
|
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
TEMPAT
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
STAKEHOLDER
|
PELAKSANAAN
|
OUTPUT
|
|
RENCANA
|
REALISASI
|
|||||||
3.
|
Rapat Sosialisai Sodaqoh Buku
|
|||||||
a
|
Rapat sialisasi sodaqoh / sumbangan buku
pada Stakeholder eksternal
|
- Menyampaikan
maksud dan tujuan sodaqoh / sumbangan buku untuk per pustakaan mini ruang
tunggu pelayanan umum kantor Kec. Talun
- Menyampaikan
pentingnya kebiasaan membaca masyarakat
- Meyakinkan
Stakeholder eksternal akan manfaat sodaqoh buku untuk kepentingan masyarakat
|
Ruang rapat kantor UPT Dindikbud Talun
|
7-8 Nop 2014
|
Senin, 3 Nop.
2014
|
- Kepala
UPT Dindikbub beserta pengawas dan penilik
- Kepala SD/MI se-Kecamatan Talun
- Kepala
SMP se-Kecamatan Talun
- Kepala
SMAN Talun
|
Rapat berjalan
lancar, dipaparkan tujuan Proyek Perubahan, sodaqoh /
sumbangan buku untuk perpustakaan mini ruang tunggu pelayanan umum kantor Kec
Talun, Penting nya kebiasaan membaca, manfaat sodaqoh / sum bangan buku untuk
kepentingan pendidikan masyarakat
|
- Surat Undangan
- Daftar Hadir
- Notulen Rapat
- Dokumentasi
|
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
TEMPAT
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
STAKEHOLDER
|
PELAKSANAAN
|
OUTPUT
|
|
RENCANA
|
REALISASI
|
|||||||
4.
|
Rapat
Teknis Tim Kerja
|
|||||||
a
|
Rapat teknis tim efektif/ tim kerja
|
- Pembagian
tugas tim kerja
- Pembuatan jadwal kegiatan
- Pembuatan surat pesanan almari / rak buku
|
Ruang kerja Camat Talun
|
Kamis, 23Okt.2014
|
Jumat
7Nop.
2014
|
- Kasubag
Adum/RT
- Kasubag
Program
- Staf
Kasi Kesra
- Staf
Kasubag Adum/RT
- Staf
Kasubag Program
|
Rapat berjalan lancer, pelaksanaanmundur
dari rencana, dibahas pembagian tugas tim
kerja, pembuatan jadwal
pelaksanaan. Dalam rapat ini juga di bahas rencana pemesanan almari buku / rak buku dan juga penataan buku pada rak buku,
rencana pengumpulan sumbangan buku
|
- Surat Undangan
- Daftar Hadir
- Notulen Rapat
- Dokumentasi
- Jadwal
kegiatan
|
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
TEMPAT
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
STAKEHOLDER
|
PELAKSANAAN
|
OUTPUT
|
|
RENCANA
|
REALISASI
|
|||||||
5
|
Pengadaan almari / rak
buku dan pengumpulan sumbangan buku
|
|||||||
a
|
Pengadaan almari / rak buku
|
Untuk menam
pung buku-buku sumbangan sehingga
terben tuk perpustakaan mini
|
Toko Mebel
Sumber Baha gia Kedung wuni
|
1 - 6 Nop 2014
|
10 Nop –
1 Des 2014
|
- Kasubag
Adum/RT
- Kasubag
Program
- Staf
Kasi Kesra
- Staf
Kasubag Adum/RT
-
Staf Kasubag
Program
-
Pemilik Toko mebel
|
-Pemesanan almari / rak buku dilakukan oleh project
leader, karena kesibukan tim kerja
-Cek pesanan
sebelum almari buku jadi oleh kasu bag Adum/RT
-Setelah jadi
almari buku diantar ke kantor Kec. Talun
|
-Surat pesanan
-Nota Pembayaran
-Dokumentasi
|
b
|
Pengumpulan buku-buku per
pustakaan dari para donatur
|
- Mengumpulkan
sumbangan buku-buku dari para donatur untuk koleksi perpustakaan mini ruang
tunggu pelayanan umum kantor Kec. Talun
|
Ruang pelayanan umum kantor Kec. Talun
|
20 Okt–30 Nov. 2014
|
Senin, 20 Okt- 5 Des. 2014
|
- Kasubag
Adum/RT
- Kasubag
Program
- Staf
Kasi Kesra
- Staf
Kasubag Adum/RT
-
Staf Kasubag
Program
|
-Pengumpulan buku dari
para donatur dilakukan secara bertahap, apabila ada yang memberi
sumbangan kemudian di masukan data koleksi buku perpustakaan mini kemudian
dibuat data penyumbang per unit kerja
|
- Data
penyumbang per unit kerja
- Dokumentasi
- Daftar
koleksi perpustakaan mini Kec. Talun
|
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
TEMPAT
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
STAKEHOLDER
|
PELAKSANAAN
|
OUTPUT
|
|
RENCANA
|
REALISASI
|
|||||||
6.
|
Penataan
perpustakaan mini
|
|||||||
a
b
|
Penataan almari/ rak buku pada ruang pelayanan umum
Penataan buku –buku perpusta kaan mini ruang tunggu pelaya nan umum kan tor
Kec Talun
|
-Penempatan al mari / rak buku
pada posisi yang tepat pada ruang pelayanan umum
- Tertatanya
buku-buku pada almari/rak buku perpustakaan
|
Ruang pelayanan umum kantor kec Talun
Ruang pelayanan umum kantor kec Talun
|
7 Nop – 5 Des 2014
7 Nop – 5 Des 2014
|
1 Des 2014
1 – 10 Des. 2014
|
- Staf
kasubag adum/RT
- Staf
kasubag program
- Staf
kasubag adum/RT
- Staf
kasubag program
|
Penempatan rak buku disesuaikan dengan posisi tempat
duduk pelayanan umum
Karena almari/rak buku baru datang tanggal 1 Des2014
maka penataan buku baru bisa dimulai tanggal itu, padahal buku bukusumbangan
sudah mulai terkumpul tanggal 4 Nop
2014
Penataan dilakukan oleh tim teknis
|
-
Dokumentasi
- Dokumentasi
|
7
|
Pembuatan sarana promosi perpustakaan
mini
|
|||||||
|
Pembuatan sarana promosi untuk menarik
masyarakat agar gemar membaca
|
-Menarikmasyarakat
agar gemar membaca buku
|
Ruang pelayanan umum kantor kec Talun
|
5-10 Des 2014
|
5-11 Des 2014
|
- Staf
kasubag adum/RT
- Staf
kasubag program
|
Membuat tulisan-
tulisan untuk menarik masyarakat agar gemar membaca
|
-
Dokumentasi
|
NO
|
KEGIATAN
|
TUJUAN
|
TEMPAT
|
WAKTU PELAKSANAAN
|
STAKEHOLDER
|
PELAKSANAAN
|
OUTPUT
|
|
RENCANA
|
REALISASI
|
|||||||
8.
|
Monitoring
dan Evaluasi
|
|||||||
a
|
Rapat monitoring
dan evaluasi pelaksanaan kegiatan
proyek perubahan yang telah dilaksanakan
|
- Monitoring pelaksanaan kegiatan, mengetahui apa yang
sudah dilaksanakan dan apa yang belum dilaksanakan
- Evaluasi pelaksanaan kegiatan, untuk diperbaiki di
jangka menengah dan jangka panjang
|
Aula Kantor Kecamatan Talun
|
10 – 15 Des2014
|
Jumat, 12 Des 2014
|
- Camat
- Sekcam
- Para
Kasi Kec. Talun
- Para
Kasubag
Kec. Talun
- Seluruh
Staf Kec Talun
- Ka
UPT Dindikbud
- Kepala
Sekolah
|
Rapat berjalan lancar membahas
progres proper dan mengetahui kelemahan untuk diperbaiki di jangka menengah
dan jangka panjang
|
- Surat Undangan
- Daftar Hadir
- Notulen Rapat
- Dokumentasi
|
B. CAPAIAN PROYEK PERUBAHAN
Keberhasilan dari pelaksanaan proyek
perubahan Peningkatan minat baca masyarakat melalui perpustakaan mini
ruang tunggu pelayanan umum kantor kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan yang telah dilaksanakan selama Breaktrought
II yaitu mulai tanggal 20 Oktober
2014 hingga 12 Desember
2014, antara lain sebagai berikut :
TABEL 5
CAPAIAN PROYEK
PERUBAHAN
No.
|
Kriteria Keberhasilan
|
Target
|
Capaian
|
1
|
Tersosialisasikanya seluruh kegiatan dan tujuan proyek
perubahan pada seluruh stakeholder
|
5 kegiatan
|
100 %
|
2
|
Pengadaan almari / rak buku sebagai
sarana penunjang perpustakaan mini ruang tunggu pelayanan umum
|
1 unit
|
100 %
|
3
|
Terkumpulnya sumbangan buku dari para donatur untuk
pengisian / koleksi perpustakaan mini ruang tunggu pelayanan umum
|
300 eksemplar
|
110 %
|
4
|
Tertatanya perpustakaan mini ruang
tunggu pelayanan umum secara baik
|
6 kegiatan
|
100 %
|
5
|
Terlaksananya pembuatan sarana promosi perpustakaan mini
untuk menarik minat baca masyarakat
|
3 brosur
|
100 %
|
C. KENDALA
Tidak semua
kegiatan proyek perubahan ini berjalan mulus sesuai rencana. Terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan proyek perubahan ini. Kendala-kendala
tersebut antara lain yaitu :
No
|
Kendala
|
Resiko
|
Strategi
|
1.
2.
3.
4
.
|
Tidak adanya dana khusus dari DPA Kecamatan Talun untuk
mengadakan perpus takaan mini ruang tunggu pelayanan umum.
Belum semua Donatur me mahami pentingnya per pustakaan
mini ruang tung gu pelayanan umum kan tor Kecamatan Talun
Belum adanya kesadaran masyarakat untuk meng gunakan
fasilitas perpusta kaan mini sebagai sarana mengisi waktu sambil mem baca
Sangat singkatnya waktu kegiatan ( 2 bulan )
|
-Terhambatnya penga daan perpustakaan mini ruang
tunggu pelayanan umum Kantor Kecama tan Talun
-Terhambatnya
sumba ngan untuk pengadaan perpustakaan mini ruang tunggu pelayanan umum
kantor Kecama tan Talun
-Kurang
maksimalnya manfaat perpustakaan mini ruang tunggu pelayanan umum kantor
Kecamatan Talun
-Donatur
merasa terge sa-gesa dalam memberi kan sumbangan
|
-Mengajak stakeholder (Donatur) untuk memban tu
pengadaan perpustaka an mini ruang tunggu pelayanan umum
-Pemberian
pengertian dan motivasi kepada para donatur pentingnya per pustakaan mini ruang tunggu pelayanan
umum
-Mengoptimalkan
tim teknis (staf pelayanan) untuk mengajak masyara kat membaca buku-buku
perpustakaan mini ruang tunggu pelayanan umum
-Mengajak
tim kerja untuk jemput bola pada donatur
|
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Akses informasi tata ruang yang terbatas dan manual serta
pelayanan perijinan tata ruang masih dilakukan secara manual tidak efisisen dan
tidak efektif. Pengendalian pemanfaatan ruang belum efektif dalam mencegah
maupun menindak pelanggaran tata ruang karena petugas yang melakukan monitoring
di tingkat bawah baik di Kelurahan maupun di Kecamatan terkendala dalam
penguasaan tata ruang di wilayahnya.
Penyebab utama permasalahan tersebut karena belum adanya
sistem informasi yang dapat diakses langsung oleh masyarakat maupun petugas di
lapangan. Informasi tata ruang yang masih berupa peta-peta analog manual dan tidak semua dapat mengakses
serta interpretasi yang berbeda dan kurang akurat.
Inovasi yang dilakukan dalam Proyek Perubahan ini adalah
peyediaan sistem informasi tata ruang bagi pelayanan informasi dan pelayanan
perijinan tata ruang yang lebih efektif, efisien, transparan, akuntabel,dan
berkualitas.
Output yang dihasilkan dari Proyek perubahan ini adalah Aplikasi
Sistem Informasi Tata Ruang RTRW, yang mudah dioperasikan oleh petugas dalam pelayanan
informasi dan pelayanan perijinan tata ruang.
B. REKOMENDASI
Untuk keberhasilan pelaksanaan proyek perubahan
selanjutnya yang perlu mendapat perhatian adalah :
1. Pelaksanaan proyek perubahan dalam jangka
pendek yang belum dilaksanakan dengan sempurna adalah instalasi aplikasi sistem
informasi tata ruang RTRW di anjungan informasi, dikarenakan adanya
permasalahan perbedaaan sistem aplikasi yang memerlukan
penyesuaian-penyesuaian. Direkomendasikan untuk
pembuatan aplikasi sistem informasi tata ruang RDTR, Peraturan Zonasi, Perijinan, Insentif dan Disinsentif
dan Sanksi di masa yang akan datang di jangka panjang
telah menggunakan sistem web base, sehingga memudahkan dalam instalasi di
anjungan informasi.
2. Pengembangan aplikasi sistem informasi RTRW di masa
yang akan datang di jangka menengah dan jangka panjang untuk dapat dioperasikan
di smartphone android sebagai alat bantu mobilitas petugas di lapangan.
Dalam pelaksanaan proyek perubahan di jangka menengah dan
jangka panjang, dapat direkomendasikan :
1. Bagi Bappeda agar mempercepat proses penyusunan
Raperda RDTR sehingga pada jangka panjang materi RDTR, Peraturan Zonasi, Perijinan, Insentif dan Disinsentif
dan Sanksitelah siap untuk dibuat menjadi aplikasi sistem informasi tata ruang.
2. Bagi Bappeda agar sistem informasi RDTR, Peraturan Zonasi, Perijinan, Insentif dan Disinsentif
dan Sanksi dapat dioperasikan secara online di web resmi Pemkot Salatiga www.salatigakota.go.iddan web informasi
geografis Bappeda yaituhttp://gissalatiga.info
3. Bagi Bagian Humas Setda agar diusulkan pengadaan
anjungan informasi di 4 (empat) Kecamatan untuk menunjang pelayanan perijinan
(PATEN) dan pelayanan informasi tata ruang.
4. Bagi DPPKAD agar dilakukan updating data peta PBB
berkaitan ketelitian geografis agar posisi koordinat sesuai dengan peta dalam
tata ruang, serta dilakukan updating secara rutin berkaitan perubahan data PBB.
5. Bagi BPN agar dilakukan pengisian data base nomor
tanah karena peta yang ada belum berisi data, serta updating data peta blok
pertanahan berkaitan ketelitian geografis agar posisi koordinat sesuai dengan
peta dalam tata ruang, dan dilakukan updating secara rutin berkaitan perubahan
data pertanahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Pemerintah
Republik Indonesia. 2007 : Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang
Pemerintah
Republik Indonesia. 2010 :Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang
Pemerintah
Kota Salatiga. 2011: Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Tata
Ruang Wilayah Kota Salatiga Tahun 2010-2030.
Pemerintah
Kota Salatiga. 2011 : Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 10 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kota Salatiga, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Daerah Kota Salatiga Nomor 8 Tahun 2011.
Pemerintah
Kota Salatiga. 2011: Peraturan Walikota Salatiga Nomor 41 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah.
Pemerintah
Kota Salatiga. 2011: Keputusan Walikota Salatiga Nomor 650-05/252/2014 Tahun
2014 tentang Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah (BKPRD), Sekretariat BKPRD
dan Kelompok Kerja BKPRD.
Falletta,
Ed. D. Salvatore V.2005 :Organizational Diagnostic Models: A Review &
Synthesis: Leadersphere, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar