Minggu, 12 Mei 2013

KKP PIM IV


Judul (35)

Rencana Kerja Peningkatan Kinerja
Sumber Daya Aparatur Pns Melalui Diklat Pada Sub Bidang Diklat Penjenjangan Dan Fungsional Bidang Diklat Badan Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Bawean
Instansi
:
Badan Kepegawaian Dan Diklat Kabupaten Bawean

5 komentar:

  1. Salam. Saya masih khusnuddhon kepada Anda akan beriktikad baik dari pertemuan tadi pagi. sesuai somasi saya, SEGERA HAPUS BLOG ini karena ada kata-kata kunci yang memakai kata-kata KKP, kertas kerja perseorangan, DIKLATPIM, pengajuan judul terkait KKP.
    Jika Anda mau jualan Video Naruto atau Video Yusuf Mansur silakan NAMAI BLOG dgn nama baru yang TIDAK mengandung kata-kata KKP, DIKLATPIM. Misalnya: jual-allvideo.blogspot.com, dsb.
    Semoga rejeki Anda berkah.

    BalasHapus
  2. lihat tuntutan saya di www.kingkkpdiklat.blogspot.com

    BalasHapus
  3. lihat tuntutan sy di www.kingkkpdiklatpim.blogspot.com

    BalasHapus
  4. Ubun-ubun yang berdusta :

    Para ilmuwan belakangan ini telah menemukan bahwa area otak yang bertanggung-jawab atas aktifitas kebohongan seseorang adalah area depan atau ubun-ubun. Mereka juga menemukan bahwa areal ubun-ubun ini beraktifitas dalam skala besar pada saat seseorang melakukan kesalahan.

    Oleh karena itu mereka menyimpulkan sebuah fakta ilmiah bahwa aktifitas kebohongan dan kesalahan seseorang terjadi di areal depan otaknya yaitu di ubun-ubun.

    Maha suci Allah yang telah menegaskan hal ini sejak ribuan tahun yang lalu dalam Surat Al Alaq ayat 16, dengan cara mensifati ''An Naashiyah'' (ubun-ubun) dengan lafadh ''Kaadzibah'' (berdusta) dan ''Khooti'ah'' (melakukan kesalahan):

    ناصية كاذبة خاطئة

    ''Ubun-ubun yang berdusta dan melakukan kesalahan''

    Semoga Bermanfaat.

    BalasHapus
  5. Termasuk di antara masalah-masalah yang sangat merusak kehormatan dan kemuliaan manusia adalah perbuatan dosa. Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kw dalam hal ini berkata, "Orang menghargai dirinya, tidak akan menistakan dirinya dengan perbuatan dosa yang hina."
    Yang jelas dosa-dosa besar seperti bohong, ghibah, mengolok dan mencuri, sangat bertentangan dengan kehormatan manusia. Terkadang tamak akan harta kekayaan orang lain dan meminta bantuan tidak pada waktu yang mendesak, akan merusak kehormatan seseorang di mata orang lain. Sayyidina Ali Kw dalam kesempatan lain berkata, "Meminta kepada orang lain, adalah ujung kehinaan yang melenyapkan kemuliaan dari orang-orang yang mulia dan kehormatan dari orang-orang yang terhormat."
    Meminta sesuatu dari orang lain sebagai alasan untuk melakukan perbuatan melanggar hukum jelas merupakan alasan yang bertentangan dengan kejujuran hati nurani seseorang. Dia menutupi keburukan dengan kebohongan, ini artinya dia telah menganggap Allah SWT tidak mengawasi gerak-gerik hati, pikiran dan langkahnya.
    Astaghfirullah, muslim macam apakah manusia seperti ini?

    BalasHapus